Kamis, 11 September 2014

Diskripsi Warna. Dewata Nawa Sanga.

1. Warna Hitam X adalah hitam = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah utara c) Ada Dewa Wisnu berkuasa disana d) Dewa Wisnu membawa senjata Cakra e) Jika menggunakan jeroan maka empedulah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang air g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

2. Warna Putih X adalah putih = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah timur c) Ada Dewa Iswara berkuasa disana d) Dewa Iswara membawa senjata Bajra e) Jika menggunakan jeroan maka jantunglah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang angin g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

3. Warna Merah X adalah merah = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah selatan c) Ada Dewa Brahma berkuasa disana d) Dewa Brahma membawa senjata Gada e) Jika menggunakan jeroan maka hatilah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang api g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

4. Warna Kuning X adalah kuning = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah barat c) Ada Dewa Mahadewa berkuasa disana d) Dewa Mahadewa membawa senjata Nagasapah e) Jika menggunakan jeroan maka duburlah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang kabut g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

5. Warna Hijau X adalah hijau = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah barat laut c) Ada Dewa Sangkara berkuasa disana d) Dewa Sangkara membawa senjata Angkus e) Jika menggunakan jeroan maka limpalah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang mendung g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

6. Warna Biru X adalah biru = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah timur laut c) Ada Dewa Sambu berkuasa disana d) Dewa Sambu membawa senjata Trisula e) Jika menggunakan jeroan maka jaringanlah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang angin g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

7. Warna Dadu X adalah dadu = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah tenggara c) Ada Dewa Mahesora berkuasa disana d) Dewa Wisnu membawa senjata Dupa e) Jika menggunakan jeroan maka parulah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang awan yang tipis g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

8. Warna Jingga X adalah jingga = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan disebelah barat daya c) Ada Dewa Rudra berkuasa disana d) Dewa Rudra membawa senjata Moksala e) Jika menggunakan jeroan maka ususlah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang halilintar g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas

9. Warna Brumbun / Panca Warna ( warna campuran antara putih + hitam + merah + kuning X adalah brumbun = a) pada saat itu ada upacara agama Hindu b) X berada / ditempatkan ditengah-tengah c) Ada Dewa Ciwa berkuasa disana d) Dewa Ciwa membawa senjata Padma e) Jika menggunakan jeroan maka kerongkonganlah yang dipakai f) Ketika orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang topan g) Karena itulah ketika orang- orang berpikir tentang X mereka berpikir tentang hal tersebut diatas .

    Diskripsi warna dalam Dewata Nawa Sanga, tambahan yang diberikan adalah adanya akibat dari penggunaan tunjung (teratai) dengan sembilan warna tersebut adalah sebagai berikut : ¨

Penggunaan tunjung warna putih akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang kaya raya, dermawan dan sejahtera ¨

penggunaan tunjung warna dadu akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang kaya raya, dermawan dan sejahtera ¨

penggunaan tunjung warna merah akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang kaya raya, dermawan dan sejahtera ¨

penggunaan tunjung warna biru akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang sempurna , dan pintar (berilmu pengetahuan) ¨

penggunaan tunjung warna jingga akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang sabar serta menjalankan Dharma, susila, ¨
penggunaan tunjung warna hijau akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yangberani bertarung di medan laga, sebagai prajuurit sejati dengan watak yang sangat baik ( berpendidikan ) ¨

penggunaan tunjung warna kuning akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang tekun mengerjakan tapa , brata, dan mempunyai budi yang luhur ¨

penggunaan tunjung warna hitam akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang berkelakuan baik, suci laksananya, tampan dan dan senantiasa menimbulkan kedamaian ¨

penggunaan tunjung panca warna akan menyebabkan kelahiran berikutnya (reinkarnasi) menjadi manusia yang keseluruhan hidupnya diliputi oleh kebaikan, disayangi oleh setiap orang

    Disamping hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa dari 8 warna dasar yang diberikan oleh Berlin dan Kay, dalam Agama Hindu terutama dalam Dewata Nawa Sanga terdiri dari dari empat warna dasar yaitu : merah, putih, kuning, dan hitam.

#Hal ini disebabkan karena warna hijau yang berada di barat laut ( barat dan utara ) merupakan perpaduan antara kuning dan hitam ;

#warna dadu yang berada di tenggara ( timur dan selata ) merupakan perpaduan antara putih dengan merah ;

#warna jingga yang berada di barat daya ( barat dan selatan ) merupakan perpaduan antara merah dengan kuning.

    Fungsi dan Makna Warna dalam Dewata Nawa Sanga ( Agama Hindu ) Berdasarkan simbol simbol yang ada dalam Dewata Nawa Sanga, maka fuungsi dan makna warna dalam Dewata Nawa Sanga dalam Agama Hindu dapat dianalisis seperti dibawah ini :

1. Makna warna hitam yang berada disebelah utara dengan Dewa Wisnu menurut budaya hindu berarti gunung, dengan fungsi sebagai pemelihara. Menurut makna MSA berarti arang, gelap, sedangkan makna universal memiliki makna : heightàgreatness, massà generousity, source of living, gelap, ketakutan, sial, kematian, penguburan, penghancuran, berkabung, anarkisma, kesedihan, suram, gawat (kesan buruk) dan (kesan baik) berarti : kesalehan, kealiman, kemurnian, kesucian, kesderhanaan India ; pemelihara kehidupan, limitless, immortal

2. Makna warna Merah yang berada di Selatan dengan Dewa Brahma dengan pusaka Gada dan tanda api memiliki makna budaya laut, pencipta dan kekuatan, sedangkan menurut MSA berarti api dan darah. Makna universal yang terkandung dalam warna merah adalah : sumber dari segala sumber, berani, cinta , emosi , darah (rudhira), kehidupan, kebesaran, emosi, kemegahan, murah hati, cantik, hangat, berani, api, panas, bahaya, cinta (manusia à ß Tuhan), perang, sumber panas, benih dari kehidupan

3. Makna warna Putih dengan Dewa Iswara yang bersenjata Bajra, berada di sebelah Timur, dan dengan tanda jantung mempunyai makna matahari, pelebur, dan sumber kebangkitan. Makna putih dari MSA berarti terang, salju, dan susu dan makna universal berarti penerangan, pahlawan , sorga, kebangkitan, centre of human body, cinta, kesetiaan, penyerahan diri, absolut, suci, murni, lugu, tidak berdosa, perawan, simbol persahabatan, damai, jujur, kebenaran, bijaksana, alat untuk mencapai surga, ß kekeuatan angin

4. Makna warna Kuning disebelah Barat dengan Dewa Mahadewa dengan senjata Nagasapah dan tanda lingkungan kabut memiliki makna budaya matahari terbenam, penjaga keseimbangan dan kekuasaan, sedangkan MSA berarti matahari. Makna universal dari warna kuning adalah end of journey, passive, (bad image) ; cemburu, iri, dengki, dendam,bohong, penakut, (good image) ; cahaya, kemuliaan, keagungan, kesucian, murah hati, bijaksana, penyatuan unsur udara + air dan tanah à evolutive process: 5. Makna warna Hijau yang berada di sebelah barat laut dengan Dewa Sangkara dan senjata angkus, dengan tanda lingkungan mendung memiliki makna budaya penyatuan matahari terbenam & laut, keseimbangan, kesempurnaan dalam MSA berarti tumbuh-tumbuhan, dan secara universal memiliki makna akhir dari segalanya, tumbuhan, kehidupan, kesuburan, vitalitas, muda, kelahiran kembali, harapan, kebebasan, dan simbol : kesuburan, kurir (messenger ), prophet:

6. Makna warna Biru yang dalam Dewata Nawa Sanga berada di Timur Laut dengan Dewa Sambu bersenjata Trisula, dengan tanda lingkungan awan tebal memiliki makna budaya penyatuan matahari & laut, keseimbangan alam, penyatuan kebang-kitan, pemeliharaan dan pemusnahan ; kebebasan rohani. Dalam MSA biru berarti laut, langit, sedangkan makna universalnya adalah sumber dari segala sumber, senser, assosiated with the idea of birth and rebirth, sorga, langit, bangsawan, melankolis, jujur, cinta, setia, kebenaran, distincttion, excellence, kesedihan, dan makna asosiasi : hujan à banjir à kesedihan:

7. Makna warna Dadu yang dalam Dewata Nawa Sanga berada disebelah tenggara dengan dewa Mahesora bersenjata dupa dan tanda lingkungan rambu (awan tipis) memiliki makna budaya penyatuan antara gunung dan matahari, keseimbangan alam, pembunuh indria. Menurut MSA, warna dadu memiliki makna yang sama dengan makna asali dari warna putih dan merah. Makna universalnya adalah : kebangkitan, kesadaran, kesadaran, kehidupan, halus, anggun, megah, persahabatan, kedamaian, emosional, dan dingin

8. Makna warna Jingga dengan Dewa Rudra bersenjata Moksala yang berada di sebelah Barat Daya dengan tanda lingkungan halilintar, memiliki makna budaya penyatuan matahari terbenam dan gunung, pembasmi, kedahsyatan, sumber kemurkaan. Sedangkan makna Jingga menurut MSA merupkan makna yang terkandung dalam warna merah dan kuning. Makna Universal warna kuning adalah darah, the concept of circulation, kematian, bahaya, kehidupan, hangat, dendam, murka, pengorbanan, penyerahan diri, active force, supreme creative power, illumination, penyerahan, dan pengorbanan.

9. Makna warna Brumbun yang merupakan campuran warna putih + kuning + hitam + merah yang berada di tengah dengan Dewa Ciwa bersenjata Padma dan tanda lingkungan topan memiliki makna budaya pusat, pemusnah dan dasar dari semua unsur, kesucian. Makna warna ini menurut MSA adalah makna asali dari warna putih, kuning, hitam dan merah, sedangkan makna universalnya adalah : moving from : multiplicityà unity, space à spacelessness, time à timelessness, a mean toward contemplation and concentration, kesucian, victory, denote the interco-munication between inferior and the supreme, 5 = health, love , controller, violent, evil power

    Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa Konsep warna dalam agama Hindu khsusnya dalam Dewata Nawa Sanga merupakan suatu konsep yang diciptakan berdasarkan simbol dan arah mata angin. Hal ini merupakan suatu yang sangat alami mengingat dalam agama Hindu terdapat banyak simbol yang dipergunakan Simbol-simbol tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan warna, tektur, bentuk, fungsi, dan atribut lainnya yang dianggap sebagai sesuatu yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Hal ini didukung oleh pendapat Anne Wierbicka ( 1996 ) yang menyatakan bahwa konsep warna bisa diciptakan pada setiap kelompok masyarakat secara berbeda – beda seperti halnya konsep televisi, komputer dan sebagainya. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa –bahasa lain di dunia, istilah warna dianggap sebagai sesuatu yang secara wajar mengandung domain semantik pada ‘dirinya’. Hal lainnya yang mempengaruhi konsep warna dalam Dewata Nawa Sanga adalah adanya keuniversalan yang menggunakan lingkungan sebagai kerangka referensi yang fundamental Penggunaan simbol yang merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan warna, tektur, bentuk, fungsi, dan atribut lainnya yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan menimbulkan makna konotatif, asosiatif dan kolokatif pada warna yang ada di dalam Agama Hindhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar