13 sifat , wayang. Berikut beberapa makna kehidupan dari tokoh wayang kulit .
Sadewa
Sadewa adalah Pandawa bersaudara yang paling kecil. Sadewa mengandung makna filosofi sifat menyerupai dewa. Hal ini mengandung makna bahwa kita sebagai manusia paling banyak berada dalam kondisi merasa bisa, merasa paling, merasa unggul sehingga terkadang dari keadaan tersebut muncullah sifat sombong, ingin dihormati, dan sejenisnya. Sifat ini sangat manusiawi. Posisi sifat batin manusia dalam tingkatan Sadewa merupakan posisi terendah.
NAKULA
Nakula adalah kakak dari Sadewa. Nakula mengandung makna saya. Kula dalam bahasa jawa berarti saya akan tetapi bahasa yang santun dan rendah hati. Ini berarti keakuan dalam diri manusia yang tadinya merasa paling kini telah berubah setingkat lebih luhur, menjadi sifat kesadaran manusia yang merasa dirinya kecil dan masih ada yang lebih diatasnya. Hal ini disimbolkan dalam kata kula (Bahasa Jawa Kromo untuk menyebutkan identitas diri secara santun).
ARJUNA
Arjuna adalah kakak Nakula. Arjuna berasal dari kata Her yang berarti air bening atau wening atau wingit atau ghaib. Dan Jun yang berarti tempat. Arjuna dapat simpulkan sebagai keadaan batin manusia yang telah dapat menjadi tenang, hening, dan bijaksana. Pada posisi ini manusia telah sadar akan hakekatnya sebagai makhuk hidup yang sempurna sehingga tindak tanduknya selalu disertai dengan pertimbangan-pertimbangan dan kebijaksanaan. Untuk mencapai tahap batin ini tidaklah mudah tidak seperti kita mencapai tahap Sadewa dan Nakula. Kita perlu perjuangan berat untuk bisa mencapai batin seorang Arjuna sehingga dalam pewayangan dikisahkan tentang perjalanan Arjuna antara lain beristri banyak (srikandi,sembadra,larasati, dan drestanala), Srikandi berguru manah (panah) hingga Begawan ciptaning (Arjuna menjadi Begawan). Selanjutnya marilah kita kupas satu persatu tentang kisah-kisah Arjuna yang tentunya ini mengandung tuntunan tersirat bagaimana agar kita bisa sampai pada posisi batin tahap Arjuna. Istri-istri Arjuna sesungguhnya bukanlah berwujud sebagai individu melainkan mengandung makna sikap batin yang harus dicapai sorang manusia dalam tahap ini.
WERKUDARA (BIMA)
Werku berarti menahan, mengendalikan, atau mengatur dan udara berarti nafas. Werkudara dapat diartikan sebagai suatu proses pengendalian nafas. Atau pengendalian hidup karena inti dari hidup adalah nafas. Tingkatan ini sangat sulit dicapai dan hanya orang – orang tertentu yang diijinkan Tuhanlah yang mampu pada tahap ini. Untuk mencapai tahap ini kita harus melalui berbagai macam proses seperti yang dikisahkan dalam lakon Dewaruci dan Begawan Bimo Suci. Dalam lakon Dewaruci dikisahkan bahwa Bima disuruh mencari banyu perwita sari ( perwita suci ) oleh resi Durna gurunya, dimana dia harus mencarinya di Alas Tribaksara, ia harus mengalahkan Reksasa Rukmuka dan Rukmukala, kemudian dia harus nyegur (masuk) samudera laya, mengalahkan naga raksasa dan terakhir bertemu dengan Dewaruci yang akhirnya mendapat wejangan tentang rahasia hidup.
PUNTADEWA
Adalah saudara tertua yang berarti juga tingkatan tertinggi atau manusia yang telah menjadi insan kamil atau khalifah Tuhan untuk alam ini yaitu manusia yang telah menduduki fungsinya sebagai makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lain sehingga ditunjuk Tuhan sebagai wakil yang memelihara alam ini. Puntadewa diceritakan berdarah putih dan raja yang tidak bermahkota. Punta/Punton berarti tali Dewa symbol ketuhanan pada saat itu Puntadewa dapat diartikan sebagai wakil dari Tuhan atau khalifah atau insan kamil, maka orang yang sangat dekat dengan Tuhannya disimbolkan berdarah putih (menjaga perbuatannya dari hal-hal yang tidak baik. Tidak bermahkota yang berarti tidak silau akan harta dan tahta duniawi.
Sembadra
Badra berarti halus. Setelah kita mampu mengambil hikmah-hikah yang baik dari setiap kejadian selanjutnya kita tingkatkan kualitas batin kita menjadi batin yang mampu menerima, rela, sabar, serta ikhlas terhadap apa yang telah terjadi dalam hidup kita meskipun itu tidak menyenangkan. Dengan membiasakan sikap ini maka batin kita lama – lama akan terbentuk menjadi batin yang halus yang tentunya juga akan mempengaruhi diri kita secara keseluruhan menjadi manusia yang berpribadi halus.
GARENG
Anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diambil anak angkat pertama oleh Semar. Nama lain gareng adalah : Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka makan makanan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit. Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik).
ANOMAN
Anoman ........... berasal dari kata anom atau sinom (bahasa jawa) yang artinya muda, maka Anoman berarti Kepemudaan. Anoman yang berasal dari kendali sada ini mempunyai kekuatan yang sangat hebaaaaaat, yaitu mampu menghancurkan gunung Sumawana. SU = nafSU, MA = MAksiat, WA = haWA, NA = iNA. Maksudnya secara keseluruhan : karena Anoman sudah dilandasi/berpegang teguh pada 2 kalimat sahadat (kendalisada) maka Anoman mempunyai kekuatan yang sangat hebat yaitu sanggup menghancurkan "nafsu maksiat dan hawa yang hina/ buruk.
PETRUK
Nama lain Petruk adalah Kanthong Bolong, artinya suka berdema. Doblajaya, artinya pintar. Diantara saudaranya (Gareng dan Bagong) Petruklah yang paling pandai dan pintar bicara. Petruk tinggal di Pecuk Pecukilan. Ia mempunyai satu anak yaitu Bambang Lengkung Kusuma (seorang yang tampan) istrinya bernama Dewi Undanawati. Sebagai punakawan Petruk selalu menghibur tuannya ketika dalam kesusahaan menerima cobaan, mengingatkan ketika lupa, membela ketika teraniaya. Intinya bisa momong, momot, momor,mursid dan murakabi. momong ..................................... artinya bisa mengasuh. momot ....................................... artinya dapat memuat segala keluhan tuannya, dapat merahasiakan masalah. Momor ...................................... artinya tidak sakit hati ketika dikritik dan tidak mudah bangga kalau disanjung. Mursid ....................................... artinya pintar sebagai abdi, mengetahui kehendak tuannya. Murakabi ................................... artinya bermanfaat bagi sesama.
BEGAWAN CIPTONING
Begawan berarti manusia yang luhur dan tinggi spiritualnya. Cipta berarti pikiran. Ning berarti hening atau wening atau bening. Maka dapat disimpulkan untuk menjadi manusia yang mempunyai kesadaran spiritual yang tinggi, kita harus mempunyai pikiran yang jernih. Untuk mempunyai pikiran yang jernih kita harus sering bermeditasi ataupun berdzikir mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dalam pewayangan dikisahkan Arjuna bertapa di gunung Indrakila yang berarti kita sebagai manusia untuk masuk dalam tingkatan ini memang harus mengistirahatkan panca indera kita dengan jalan meditasi, tahalwat, semedi dan sejenisnya. Kita juga dapat melihat dari kisah-kisah nyata yang terdapat pada para nabi dan orang-orang terdahulu dimana mereka untuk mendapat pencerahan spiritual ataupun wahyu pasti mereka bertahalwat ataupun bermeditasi ditempat yang sunyi seperti di gua – gua ataupun di puncak – puncak gunung. Setelah kita mendapat pencerahan ruhani maka batin kita akan semakin peka dan hidup serta sadar akan fitrah kita sebgai sesuatu yang hidup bersemayam dalam jasad ini yang suatu ketika akan kita tinggalkan, sehingga kemudian kita akan berpikir kemanakah kita selanjutnya setelah jasad ini tidak bisa kita pakai lagi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita harus mengenal Werkudara karena posisi batin Werkudaralah yang mampu sampai pada tingkatan tersebut. Quote: BAGONG Adalah simbol sifat pemalas dan tidak akan berbuat jika tidak disuruh terlebih dahulu. Bagong merupakan gambaran sikap dari diri kita yang telah menjadi Pandawa yang akan melaksanakan sesuatu setelah benar-benar kita perhitungkan terlebih dahulu, maka apabila kita belum mendapatkan kemantapan terhadap suatu hal, kita belum akan melaksanakan hal tersebut .
SEMAR
Semar yang berarti samar yang bertugas momong atau mengasuh pribadi kita. Dalam kepercayaan jawa, juga dalam Al Quran disebutkan bahwa setiap manusia ada yang momong atau membimbing yang bersifat ghaib, maka Semar dilambangkan dengan laki-laki tetapi seperti perempuan, akan tetapi bukan banci, yang merupakan simbol dari sfat samar atau ghaib. Semar mempunyai kuncung yang menghadap ke atas, yang merupakan simbol ketuhanan. Semar bersifat ghaib tetapi bukan Tuhan, dia hanya wakil Tuhan yg ghaib yang ditugaskan untuk ngemong atau membimbing setiap manusia.
TOGOG
Dalam jagad wayang, nama Togog sudah cukup dikenal. Pada setiap lakon, dia “ditakdirkan” untuk mendampingi majikan berhati congkak, keras kepala, mau menang sendiri, hipokrit, otoriter, dan antidemokrasi. Suara-suara bijak dan pesan-pesan moralnya (nyaris) tak pernah didengar, sehingga dia ikut tercitrakan sebagai tokoh berwatak jahat. Tugas Togog jelas lebih berat dari Semar. Semar bertugas untuk memomong para ksatria yang pada dasarnya sudah bersifat baik, sedangkan Togog bertugas untuk memberi nasihat, peringatan dan menyadarkan para kesatria yang berwatak buruk. Makna tugas Togog adalah mencegah perilaku, tindakan, dan aksi kejahatan dari tokoh-tokoh tersebut. Togog, dalam posisi sebagai pengasuh atau "batur", tidak menjadi kehilangan jati dirinya. Togog tetaplah sosok yang memiliki kecerdasan sebagai dewata. Maka, meski berada dalam lingkungan tokoh-tokoh jahat, Togog tidak lebur dalam perilaku jahat. Togog juga tidak lebur dalam opini pendapat umum. Sebagai sosok yang berangkat dari keintelektualan dewata, Togog mampu menjaga kejernihan pikirannya. Berani memberikan nasihat dan berani mengatakan tidak kalau memang itu semestinya tidak dilakukan. Itu semua karena Togog memang tidak berkepentingan terhadap kedudukan, harta atau berbagai bentuk perlindungan dan penghargaan untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar